Jangan Sok! Donald Trump Masih Kalah Dibanding Shah Rukh Khan dan Aamir Khan

Nama Donald Trump banyak dibahas setelah kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) itu menyatakan akan melarang umat Islam memasuki negaranya. Selain menuai protes keras, banyak pihak yang juga menunjukkan kelemahan dan sisi negatif Trump.


Bahkan media AS sekelas Washingtonpost menunjukkan bahwa Trump masih kalah dibandingkan artis Muslim Shah Rukh Khan dan Aamir Khan dalam hal popularitas di media sosial.

Seperti diketahui, Trump sangat membanggakan popularitasnya di Twitter. Washingtonpost menyebut Trump sangat bangga dengan kemampuannya menggunakan media sosial terutama Twitter.

Dalam tiga tahun sejak Oktober 2012, jumlah pengikut Trump di Twitter bertambah hingga 3 juta. Saat berita ini diterbitkan, akun Twitter Trump @realDonaldTrump memiliki pengikut sebanyak 5,2 juta.

Namun, jumlah pengikut yang dibanggakan itu masih kalah dibandingkan dengan sejumlah artis Muslim, yang baru saja masuk dalam pernyataannya akan dilarang masuk AS. Misalnya Shah Rukh Khan dan Amir Khan.

Shah Rukh Khan dengan akun Twitter @iamsrk saat ini memiliki pengikut 16,6 juta. Sedangkan Aamir Khan dengan akun Twitter @aamir_khan saat ini memiliki pengikut 15,6 juta.

Sebelumnya, Sekjen Dewan Muslim AS Oussama Jammal marah besar pada Donals Trump. Menurut Jammal, seluruh komunitas Muslim AS juga marah atas komentar Trump.

“Sungguh sangat disayangkan, seorang kandidat capres AS memiliki pandangan seperti itu. Itu bukanlah yang AS mau,” tegasnya.

Jammal juga menambahkan bahwa pernyataan Trump telah menentang nilai-nilai yang selama ini menjadi nilai luruh AS. Apalagi selama ini muslim AS dikenal sebagai komunitas yang pekerja keras dan berperan penting bagi masyarakat. Banyak dokter, insinyur bahkan profesor AS yang datang dari komunitas muslim. Muslim AS juga merupakan komunitas yang gigih menentang tindak kekerasan.

Petinju legendaris AS Muhammad Ali juga mengkritik keras Donald Trump sembari menyebutnya sebagai’algojo yang salah kaprah’ karena berupaya menyabotase Islam sebagai komoditas politik.

Sebagai seorang muslim, Muhammad Ali tahu bahwa Islam tidak pernah membolehkan umatnya membunuh orang tak bersalah.

“Saya seorang Muslim dan Islam tidak pernah memperbolehkan pembunuhan atas orang tak bersalah baik di Paris, San Bernardino atau mana pun di dunia,” kata juara tinju kelas berat dunia selama tiga kali ini seperti dikutip Theguardian, “Muslim yang benar tahu bahwa kekerasan yang disebut sebagai jihadis Islam itu sangat bertentangan dengan ajaran agama kami.

sumber ;bersamadakwah.net

Subscribe to receive free email updates: