Hal itu diungkapkan dalam sebuah artikel di DPRK Today, koran Korea Utara. Tulisan itu menjelaskan persenjataan mereka terlatih untuk menyerang Gedung Putih, Pentagon dan lokasi-lokasi vital di AS lainnya.
"Kalau 15 tahun lalu, 3 maskapai sipil mampu menewaskan 3.000 orang dan membawa mimpi buruk baik AS, sekarang kami bakal menghapus negara itu dari peta dan sejarah. Tak akan memberi waktu bagi mereka untuk menyesali atau bahkan punya mimpi buruk tentang kebinasaan mereka," tulis artikel itu seperti dilansir dari News.com.au, Selasa (5/4/2016).
Dari mulai awal tahun 2016, rezim Kim Jong-un melontarkan sejumlah ancaman, bahkan terhadap sekutunya, China.
"Cuma dikalahkan oleh 3 pesawat sipil, AS telah dipermalukan di depan dunia dan menderita kerugian psikologis dan eknonomi," lanjut artikel itu.
Tulisan itu dimuat setelah Kim Jong-un menentang larangan PBB terhadap uji coba misil Korut.
Sementara itu, uji coba misil membuat hubungan antara Korut dan Korsel meningkat tegang. Sebelumnya, Pyongyag mendeklarasikan siap perang dengan AS dan China.
Kantor berita Korut, KCNA mengatakan Kim Jong-un telah memantau serangkaian uji coba sistem persenjataan terbaru.
sumber : global.liputan6.com